MEMPERSIAPKAN PROPOSAL
A. MATERI
Pengertian
Proposal
Proposal adalah rencana kegiatan yang diituliskan dalam bentuk rancangan kerja yang akan dilaksanakan. Rencana tersebut harus dituliskan agar pihak yang berkepentingan dapat memahami dengan baik, memberikan izin, dan menyumbangkan dana supaya kegiatan tersebut bisa terlaksana.
Sistematika Penulisan Proposal
1. Latar Belakang
2. Masalah dan Tujuan
Proposal adalah rencana kegiatan yang diituliskan dalam bentuk rancangan kerja yang akan dilaksanakan. Rencana tersebut harus dituliskan agar pihak yang berkepentingan dapat memahami dengan baik, memberikan izin, dan menyumbangkan dana supaya kegiatan tersebut bisa terlaksana.
Sistematika Penulisan Proposal
1. Latar Belakang
2. Masalah dan Tujuan
- Masalah
- Tujuan
3. Ruang
Lingkup Kegiatan
- Objek
- Jenis-Jenis Kegiatan
4. Kerangka
Teoretis dan Hipotesis
- Kerangka Teoretis
- Hipotesis
5. Metode
6. Pelaksana Kegiatan
6. Pelaksana Kegiatan
- Penanggung jawab
- Personalia
7. Fasilitas
yang tersedia
- Sarana
- Peralatan
8.
Keuntungan dan Kerugian
9. Lama Waktu dan Tempat Pelaksana
10. Anggaran Biaya
11. Daftar Pustaka
12. Lampiran-Lampiran
Penjelasan :
a. Latar Belakang berisi hal-hal yang melatar belakangi dilaksanakannya kegiatan tersebut.
b. Masalah dan Tujuan berisi tentang ide pokok dari pembuatan proposal tersebut. Masalah dan tujuan sebaiknya disusun secara menarik agar menarik minat pembaca.
c. Ruang Lingkup Kegiatan berisi batas-batas dari pelaksanaan suatu kegiatan. Agar kegiatan dapat tersusun denga baik.
d. Kerangka Teoretis Dan Hipotesis berisi telaah terhadap teori atau hasil-hasil penelitian sebelumnya yang berkaitan dengan masalah yang dirumuskan.
Cara membuat rumusan hipotesis
1. Dituangkan dalam bentuk kalimat pernyataan.
2. Dirumuskan secara singkat, padat, dan jelas.
3. Dapat diuji secara empiris.
4. Merupakan pertautan antara 2 variabel atau lebih.
e. Metode berisi metode kegiatan yang dilaksanakan seperti : metode historis, deskriptif, atau eksperimental.
9. Lama Waktu dan Tempat Pelaksana
10. Anggaran Biaya
11. Daftar Pustaka
12. Lampiran-Lampiran
Penjelasan :
a. Latar Belakang berisi hal-hal yang melatar belakangi dilaksanakannya kegiatan tersebut.
b. Masalah dan Tujuan berisi tentang ide pokok dari pembuatan proposal tersebut. Masalah dan tujuan sebaiknya disusun secara menarik agar menarik minat pembaca.
c. Ruang Lingkup Kegiatan berisi batas-batas dari pelaksanaan suatu kegiatan. Agar kegiatan dapat tersusun denga baik.
d. Kerangka Teoretis Dan Hipotesis berisi telaah terhadap teori atau hasil-hasil penelitian sebelumnya yang berkaitan dengan masalah yang dirumuskan.
Cara membuat rumusan hipotesis
1. Dituangkan dalam bentuk kalimat pernyataan.
2. Dirumuskan secara singkat, padat, dan jelas.
3. Dapat diuji secara empiris.
4. Merupakan pertautan antara 2 variabel atau lebih.
e. Metode berisi metode kegiatan yang dilaksanakan seperti : metode historis, deskriptif, atau eksperimental.
Dalam metode juga dikemukakan teknik
pengumpulan data seperti : Teknik angket, wawancara, observasi.
f. Pelaksana Kegiatan berisi susunan panitia untuk suatu kegiatan disertai dengan pihak-pihak yang bertanggung jawab terhadap kegiatan tersebut.
g. Fasilitas berisi daftar perlengkapan yang diperlukan untuk kegiatan tersebut.
h. Keuntungan dan Kerugian berisi data rincian penggunaan dana saat kegiatan dilakukan, bagian ini juga berisi daftar pemasukan dana.
i. Anggaran Biaya berisi perincian biaya seperti : Belanja barang, alat perlengkapan, dll.
Ciri Kebahasaan Pada Proposal
f. Pelaksana Kegiatan berisi susunan panitia untuk suatu kegiatan disertai dengan pihak-pihak yang bertanggung jawab terhadap kegiatan tersebut.
g. Fasilitas berisi daftar perlengkapan yang diperlukan untuk kegiatan tersebut.
h. Keuntungan dan Kerugian berisi data rincian penggunaan dana saat kegiatan dilakukan, bagian ini juga berisi daftar pemasukan dana.
i. Anggaran Biaya berisi perincian biaya seperti : Belanja barang, alat perlengkapan, dll.
Ciri Kebahasaan Pada Proposal
- Menggunakan banyak istilah kimia.
- Menggunakan kata kerja tindakan yang menyatakan langkah-langkah kegiatan (melakukan, mengamati).
- Menggunakan kata-kata yang bermakna pendefinisian (merupakan, yaitu, adalah).
- Menggunakan kata yang menyatakan perincian (selain itu, pertama, kedua)
- Mengandung kata yang bermakna keakanan (diharapkan, akan, direncanakan)
- Menggunakan kata yang bermakna lugas/denotatif.
Ciri-Ciri
Proposal
- Proposal dibuat seringkas-ringkasnya.
- Proposal digunakan sebagai media informasi kepada pembaca.
- Proposal biasanya dijilid.
- Proposal tidak harus tebal namun harus berkualitas.
Syarat
Pembuatan Proposal
- Memiliki struktur dan logika yang jelas.
- Hasil kegiatan itu terstruktur.
- Rumuskan jenis kegiatan secara jelas, inofatif, terperinci, dan benar-benar dapat dikuasai dan dikerjakan.
- Hubungan kegiatan dengan dana yang diperlukan harus rasional dan tidak mengada-ada.
Metode
Pengumpulan Data Proposal
- Metode kualitatif adalah teknik pengumpulan data dengan meneliti dan mengamati situasi sosial. Cara yang digunakan adalah dengan wawancara, observasi, review.
- Metode Kuantitatif adalah teknik pengumpulan data yang banyak menuntut penggunaan angka, biasanya berbentuk diagram, grafik. Cara yang digunakan adalah dengan survei, eksperimen.
Hambatan
Yang Ada Dalam Penyusunan Proposal
- Waktu yang singkat dalam membuat proposal.
- Data pendukung proposal yang terbatas. Jika data terbatas maka kebenaran proposal akan diragukan.
- Kesulitan menampilkan tema yang menarik.
Fungsi
proposal
- Sebagai permohonan ijin umtuk melaksanakan suatu kegiatan.
- Sebagai laporan untuk pelaksanaan suatu kegiatan.
- Sebagai alat untuk mendapatkan dana untuk menunjang keberhasilan suatu kegiatan.
- Sebagai sarana untuk mendapatkan sponsor.
Jenis-Jenis
Proposal
- Proposal Kegiatan yaitu proposal yang berkaitan untuk melaksanakan suatu kegiatan.
- Proposal Penelitian yaitu proposal yang berkaitan dengan bidangg akademik. Contoh : skripsi.
- Proposal Proyek yaitu proposal yang berkaitan dengan proyek kerja atau dalam bidang pekerjaan.
- Proposal Bisnis yaitu proposal yang berkaitan dengan bidang usaha, baik itu usaha perorangan ataupun kelompok.
Kelebihan
dan Kelemahan Proposal
- Kelebihan
- Dapat menjadi bukti legalitas.
- Sebagai rancangan biaya.
- Mempermudah dan memperlancar pelaksanaan kegiatan.
- Transparan, efektif, dan efisien.
- Kelemahan
- Memiliki tingkat kepercayaan yang rendah bila tidak mempunyai banyak data pendukung.
- Tidak memiliki kekuatan tanpa adanya juru bicara.
Perbedaan
Proposal dengan Laporan
- Proposal
- Dibuat sebelum kegiatan dilakukan.
- Dibuat untuk permohonan ijin dilaksanakannya kegiatan.
- Berisi rumusan masalah dan hipotesis yang akan diuji.
- Laporan
- Dibuat setelah kegiatan dilakukan.
- Dibuat agar hasil kegiatan dapat diterima.
- Berisi hal-hal yang dilakukan saat kegiatan.
Bentuk
Proposal
- Proposal formal yaitu proposal yang ditujukan untuk kegiatan resmi, proposal ini dibuat oleh lembaga atau instansi tertentu. Proposal formal memiliki struktur yang runtut dan dibuat secara detail. Proposal formal memiliki susunan yang tetap dan tidak dapat diubah.
- Proposal semi formal yaitu proposal yang ditujukan untuk kegiatan yang tidak terlalu formal dan bisa dilaksanakan oleh orang-orang diluar lembaga. Proposal ini tidak memiliki susunan yang runtut karena hanya diambil secara garis besarnya saja.
- Proposal non formal yaitu proposal yang ditujukan untuk kegiatan yang tidak formal. Struktur proposal non formal tidak tetap atau dapat berubah-ubah.
Manfaat
Proposal
- Menjadi rencana yang mengarahkan panitia dalam melaksanakan.
- Sebagai alat pengontrol jalannya kegiatan.
- Sebagai gambaran awal sebuah kegiatan.
- Sebagai alat evaluasi kegiatan.
Hal Yang
Perlu Diperhatikan Dalam Menulis Proposal
- Menggunakan bahasa yang jelas, tepat, formal, dan lugas.
- Kejelasan dan ketepatan isi menggunakan kata atau istilah yang tepat.
- Paragraf yang kohesif, koheren, dan padu.
- Kalimatnya efektif dan tidak ambigu.
- Mengungkapkan alasan dan tujuan yang logis.
Penyebab
Proposal Ditolak
- Permasalahan dalam judul yang ditampilkan sudah umum atau sudah dibahas oleh orang lain.
- Tema yang diajukan tidak menarik.
- Judulnya kurang spesifik terhadap suatu permasalahan.
- Penggunaann kata yang berulang-ulang
B. SOAL
Kerjakan secara benar dan teliti !
1.
Carilah contoh proposal
2.
Kemudian jelaskan informasi-informasi
yang kamu anggap penting pada proposal tersebut !
3.
Tuliskan bagian – bagian proposal
tersebut !
4.
Termasuk jenis proposal apa teks
tersebut !
5.
Tuliskan unsur kebahasaan yang
tercantum dari proposal tersebut !
6.
Jelaskan isi proposal dengan bahasamu
sendiri !
MERANCANG
KARYA ILMIAH
I. Materi
A.
PENGERTIAN KARYA TULIS ILMIAH
Karya ilmiah
merupakan sebuah tulisan yang berisi suatu permasalahan yang ditulis dan
diungkapkan dengan metode-metode ilmiah yang sesuai dengan kaidah penulisan
karya tulis ilmiah tertentu. karya tulis ilmiah berisi data dan fakta maupun
hasil penelitian seseorang yang ditulis secara runut dan sistematis.
Karya tulis
ilmiah disusun jarus berdasarkan fakta, bersifat objektif, tidak bersifat
emosional dan personal, dan tersusun secara sistematis dan logis. Bahasa yang
digunakan di dalam suatu karya tulis ilmiah ialah bahasa Indonesia yang baku
yang sesuai dengan kaidah Ejaan Yang Disempurnakan (EYD).
B. CIRI-CIRI
KARYA TULIS ILMIAH
Karya ilmiah
haruslah menggunakan bahasa keilmuan, yaitu suatu ragam bahasa yang digunakan
di dalam suatu bidang ilmu tertentu. ragam bahasa tersebut hanyalah dipahami
oleh para peminat bidang ilmu tersebut. Oleh karena itu, para peneliti haruslah
menulis karya ilmiah sesuai dengan bidang keilmuannya masing-masing.
Ciri-ciri
bahasa keilmuan adalah sebagai berikut :
1.
Reproduktif
Artinya
ialah suatu karya ilmiah tersebut ditulis oleh peneliti harus diterima dan
dimaknai oleh para pembacanya sesuai dengan makna yang ingin disampaikan oleh
penulisnya.
2. Tidak
Ambigu
Artinya
suatu karya ilmiah haruslah dikarang berdasarkan kaidah bahasa yang baik dan
benar. Penulis harus menguasai materi atau harus mampu untuk menyusun kalimat
dengan subjek dan prediket yang jelas.
3. Tidak
Emotif
Artinya
karya tulis harus disusun tidak dengan melibatkan aspek perasaan penulisnya.
Hal-hal yang diungkapkan harus rasional, tanpa diberi tambahan pada
subjektifitas penulisnya.
4.
Penggunaan Bahasa Baku
Karya tulis
ilmiah harus memuat kaidah berbahasa yang benar, baik dalam ejaan, kata,
kalimat, dan paragrafnya.
5.
Penggunaan Kaidah Keilmuan
Suatu karya
ilmiah harus memuat atau menggunakan istilah-istilah dalam bidang keilmuan
tertentu sesuai dengan bidangnya penulis, ini menjadi bukti bahwasanya penulis
menguasai apa yang ditulisnya.
6. Bersifat
Dekoratif dan Rasional
Artinya
penulis dalam karyanya harus menggunakan istilah atau kata yang hanya memiliki
satu makna. Rasional artinya penulis harus menonjolkan kerunutan pikiran yang
logis, lancer, dan kecermatan penulisannya.
7. Terdapat
Kohesi dan Bersifat Straight Forward
Artinya
harus ada kohesi atau kebergantungan antar kalimatnya pada setiap paragraph
dalam setiap bab. Bersifat straight forward artinya langsung ke sasaran.
Tulisan ilmiah tidak berbelit-belit, tetapi langsung ke penjelasan.
C. JENIS
KARYA TULIS ILMIAH
Berdasarkan
tingkat akademisnya, karya ilmiah dapat dibedakan menjadi 5 macam, yaitu :
- Makalah, yaitu karya ilmiah yang memerlukan studi, baik langsung maupun tidak langsung. Dapat berupa kajian pustaka atau buku, kajian suatu masalah, atau analisis fakta hasil observasi.
- Laporan Penelitian, merupakan karya ilmiah yang dibuat setelah seseorang melakukan penelitian, pengamatan, wawancara, percobaan, dan lain sebagainya.
- Skripsi, merupakan karya ilmiah yang karya ilmiah yang ditulis oleh mahasiswa tingkat strata-1 untuk memperoleh gelar sarjana.
- Tesis, yaitu karya ilmiah yang ditulis oleh mahasiswa strata-2 untuk memperoleh gelar magister.
- Disertasi, yaitu karya ilmiah yang dibuat dan disusun oleh mahasiswa strata-3 untuk memperoleh gelar doktor.
D. TUJUAN
KARYA TULIS ILMIAH
- Dapat menjadi transformasi pengetahuan bagi sekolah atau institusi perguruan tinggi dengan masyarakat, atau bagi para peminatnya
- Melatih keterampilan dasar untuk melakukan penelitian secara benar dan teratur
- Membuktikan potensi dan wawasan ilmiah yang dimiliki mahasiswa dalam menghadapi dan menyelesaikan masalah dalam bentuk karya ilmiah setelah yang bersangkutan memperoleh pengetahuan dari keilmuannya
- Menumbuhkan etos ilmiah di kalangan mahasiswa
- Sebagai wahana melatih pengungkapan pikiran atau hasil penelitiannya dalam bentuk tulisan ilmiah yang sistematis
E. MANFAAT
KARYA TULIS ILMIAH
- Melatih untuk mengembangkan keterampilan membaca yang efektif
- Mengenalkan dengan kagiatan kepustakaan
- Memperoleh kepuasaan intelektual
- Memperluas cakrawala ilmu pengetahuan
- Sebagai bahan acuan atau penelitian pendahuluan untuk peneliti selanjutnya
- Meningkatkan perorganisasian fakta dan data secara sistematis
- Melatih untuk menggabungkan hasil bacaan dari berbagai sumber
F.
SISTEMATIKA PENULISAN KARYA TULIS ILMIAH
1. Latar
Belakang Masalah
Merupakan alasan mengapa peneliti
harus mengambil penelitian ini untuk diteliti olehnya. Suatu gejala atau
peristiwa tertentu yang tampak dapat dijadikan suatu latara belakang
permasalahan.
2.
Identifikasi Masalah
Berdasarkan latar belakang masalah
yang muncul tersebut, kemudian dapat diidentikasi berbagai macam masalah lain
yang timbul. Hal ini sangat penting dilakukan guna memilih dan menetapkan
masalah yang akan ditulis.
3.
Pembatasan Masalah
Kualitas suatu karya ilmiah tidak
terletak pada banyaknya masalah yang diambil, akan tetapi lebih kepada sebarapa
dalam karya tersebut mengupas permasalahan yang ada. Oleh karena itu, masalah
haruslah dibatasi agar penulis dapat merumuskan masalahnya dengan jelas
4. Perumusan
Masalah
Merupakan pertanyaa yang lengkap dan
rinci mengenai ruang lingkup permasalahan yang akan diteliti. Perumusan masalah
biasanya menggunakan kalimat Tanya.
5. Tujuan
Penelitian
Haruslah karya ilmiah mengungkapkan
tujuan penelitiannya secara lengkap, operasional, dan konsisten dengan
perumusan masalah yang sudah dikemukakan sebelumnya. Tujuan penelitian
memperoleh jawaban atas masalah yang telah dirumuskan
6. Manfaat
Penelitiaan
Bertujuan untuk mengembangkan ilmu
dan penelitian lebih lanjut. Manfaat praktis menyangkut kegunaan praktis
penelitian tersebut.
7. Landasan
Teoritis
Merupakan pengkajian ilmiah terhadap
pengetahuan yang telah ada. Kajian tersebut berbentuk hukum, konsep, dan
prinsip-prinsip yang relevan dengan permasalahan. Teori yang dikutip haruslah
bersumber dan dapat dipertanggung jawabkan.
Dalam landasan teori, juga harus
pula dikaji mengenai penelitian yang rleevan atau berhubungan dengan
pernelitian saat ini. Penelitiaan yang relevan tersebut diperlukan untuk
melihat bahwa penelitian yang sebelumnya memiliki unsur-unsur yang dapat mendukng
penelitian saat ini.
8. Kerangka
Pemikiran
Merupakan arahan penalaran saat
penulis menyusun penelitiannya. Kerangka pemikiran ini berguna untuk mewadahi
teori-teori yang dikutip menjadi rangkaian yang utuh yang mengarah pada hasil
sementara. Menyusun kerangka pemikiran berarti menyusun argumen yang raisonal
didasarkan atas teori-teori yang telah diungkapkan. Jawaban sementara
atas masalah disebut dengan hipotesis.
Hipotesis adalah jawaban sementara
atas permasalahan yeng sedang diteliti. Hipotesis disusun berdasarkan teori
yang sudah dikaji dengan kerangka pemikiran tertentu. hipotesis dinyatakan
dalam bentuk kalimat pernyataan.
9. Tempat
dan Waktu Penelitian
Tempat peneilitan harus disampaikan
secara jelas. Waktu penelitian harus disampaikan dari pengajuan judul sampai
dengan penulisan laporan penelitian.
10.
Metodologi Penelitian
Merupakan cara untuk mencapai tujuan
penelitian. Metode penelitian ditetapkan berdasarkan tujuan penelitian
11. Populasi
dan Sampel
Populasi ialah besarnya cakupan
responden penelitian yang ingin diteliti. Sedangkan sampel penelitian ialah
segelintir responden yang dianggap sudah mewakili populasi penelitian, sehingga
penelitian menjadi tidak memakan waktu dan biaya yang terlalu banyak.
12. Uji
Persyaratan Analisis
Sebelum data dilakukan analisis,
maka ada perlunya data tersebut diuji terlebih dahulu. Hal tersebut dilakukan
dengan 2 cara, yaitu dengan uji asumsi dan uji statistik.
13.
Pembahasan Hasil Analisis Data
Dibahas dengan menggunakan bahasa
ilmiah sesuai dengan bidang studi yang diminati berdasarkan konsep-konsep yang
telah diutarakan.
14. Simpulan
Penelitian
Merupakan
perangkuman atas semua yang telah ditulis dalam suatu karya tulis ilmiah.
Rangkuman bersifat sistetis dan sistematisuntuk menarik simpulan yang bersifat
umum dari variabel-variabel yang diteliti.
15. Saran Penelitian
Dibuat
berdasarkan kesimpulan penelitian yang telah ditulis sebelumnya. Saran berisi
pemecahan masalah yang diteliti atau tindak lanjut penelitian sehingga lebih
operatif.
II. SOAL
Petunjuk: Bacalah teks di
bawah ini saksama. Kemudian, jawablah pertanyaan yang menyertainya!
PENDAHULUAN
I. Latar Belakang
Masalah
Pada dasarnya sastra
klasik merupakan karya sastra kultur
dan etnik (daerah). Bangsa-bangsa di kawasan Asia
Tenggara sangatlah beruntung karena memiliki khazanah sastra klasik yang amat beragam dan
kaya. Wilayah-wilayah kultur dan etnik
itu masing-masing memiliki sastra
kasik, yang semuanya memiliki
sifat- sifat yang khas. Karya sastra ini timbul
dan berkembang pada zaman yang belum mengenal istilah demokrasi, HAM, industrialisasi, globalisasi, dan anasir-anasir
modern lainnya. Sastra klasik sebagian besar berakar dari sikap hidup tradisional yang feodal. Hal
yang wajar apabila kemudian muncul pertanyaan, nilai apa lagi yang masih dianggap relevan dan bermanfaat dari penelitian sastra klasik
dalam konteks kehidupan yang serba modern seperti sekarang.
Dalam karya-karya
klasik memang terkandung pemikiran-pemikiran
yang dekaden, penuh tahayul, dan menidurkan. Hal
itu sulit dimungkiri.
Cerita- cerita masa
lampau mengandung banyak unsur yang
tidak relevan lagi dengan
napas modernism maupun
semangat demokratisasi. Karya dan
kehidupan klasik (tradisional) sulit dipisahkan
dari unsur feodalis dan mistisme. Namun demikian, hal lain yang tidak boleh terlupakan pula bahwa sastra
klasik adalah catatan hidup dan kehidupan manusia masa lampau; sebagai bagian dari karya-karya kemanusiaan; itu artinya, karya-karya klasik pun tidak mungkin lepas
dari nilai- nilai kemanusiaan yang universal.
II. Fokus dan Kerangka
Teori
Di atas telah dikemukakan
bahwa sastra klasik merupakan salah satu sumber kultural yang sangat penting.
Di dalamnya terkandung nilai-nilai
kemanusiaan yang universal. Di samping itu, memang diakui
bahwa dalam karya-karya klasik dijumpai
pula unsur-unsur kehidupan tradisional
yang dekaden, mistisme, yang
tidak relevan dengan suasana modern
dan semangat demokratisasi. Sastra klasik adalah fenomena multidimensional.
Terliput di dalamnya persoalan-persoalan struktur, sejarah, dan kultur. Oleh sebab itu, untuk sampai pada pengertian yang
sesungguhnya, penulis membatasinya pada persoalan kultur, dalam
spesifikasi pandangan (nilai-nilai) moral.
Yang termasuk ke dalam karya klasik
itu sendiri jumlahnya sangat banyak dan beragam. Dalam kaitannya dengan
struktur kesejarahannya, dikenal adanya sastra klasik Hindu, sastra klasik
Buddha, sastra klasik zaman peralihan, sastra klasik Islam. Karya sastra
klasik yang dimaksud dalam penelitian ini dibatasi hanya pada sastra klasik
dengan struktur Melayu dalam latar belakang keislaman. Pembatasan ini
berdasarkan alasan bahwa sastra klasik masyarakat Melayu Islam merupakan
khazanah sastra paling dominan di Nusantara (Djamaris, 1990: Fang, 1991).
III. Tujuan Penelitian
Penelitian ini bertujuan sebagai berikut.
1.
Mendeskripsikan struktur sastra Melayu Islam, yang meliputi alur, tokoh, latar, dan tema.
2.
Mendeskripsikan kategori-kategori moral
yang tertuang dalam
karya sastra Melayu Islam.
3.
Merumuskan karakteristik umum dari setiap kategori moral yang terdapat
dalam masyarakat Melayu Islam.
KAJIAN PUSTAKA
Pengertian Sastra
Penjelasan
tentang “Apa itu sastra?”, dapat dikemukakan berdasarkan berbagai sudut pandang. Dalam
kajian ini, penjelasan akan dikemukakan seperlunya,
sesuai dengan tujuan untuk memahami
kedudukan sastra dalam
kaitannya dengan ajaran keislaman. Dalam memahami hakikat sastra, paling tidak ada dua pandangan
yang selama ini berkembang. Pertama, pandangan Platonis, yang beranggapan bahwa karena sifatnya tiruan, maka
sastra itu kurang bernilai dibandingkan dengan kenyataannya itu sendiri. Lebih dari itu, menurut Plato
bahwa para seniman hanyalah menonjolkan
sifat-sifat rendahan manusia, yang emosional,
tidak pada segi rasionalitas, yang dianggapnya
sebagai unsur kemanusiaan yang paling mulia
dan luhur.
|
||||||||||||
Soal
1.
Baca kembali teks karya
ilmiah di atas yang berjudul “Aktivitas
Pergaulan dan Prestasi Belajar Siswa”.
Lakukanlah identifikasi terhadap teks karya ilmiah tersebut berdasarkan format tabel berikut.
2.
Jelaskan pokok-pokok isi makalah dengan
bahasa yang
lugas!
3.
Jelaskan istilah metode
deskriptif, metode eksperimen, dan metode
penelitian kelas!
4.
Tentukan tahapan-tahapan dalam penelitian!
5.
Beri contoh penulisan judul karya ilmiah berdasarkan rumusan satu frasa yang jelas dan lengkap!
6.
Beri contoh penulisan daftar pustaka yang benar!
7.
Jelaskan makna
kata di bawah ini berdasarkan makna denotatif dan konotatif.
a.
tangan kiri
b.
dunia hitam
c.
raja hutan
d.
tangan kanan
8.
Tuliskan kembali isi karya
ilmiah tersebut dengan menggunakan bahasamu sendiri secara singkat dan jelas!
|
Tidak ada komentar:
Posting Komentar